Sejumlah Mahasiswa yang tergabung dalam Ruang Suara Universitas (RSU) berunjuk rasa di depan Gedung Rektorat UIN Bandung, Kamis (31/03/2016). |
BANDUNG – Sejumlah mahasiswa dari berbagai fakultas yang tergabung dalam Ruang Suara Universitas (RSU) mengadakan aksi unjuk rasa di depan Rektorat UIN Bandung, Kamis (31/03/2016). Aksi yang dilaksanakan sejak pukul 10.00 WIB tersebut mengkritisi tentang liberalisasi yang menjalari sistem kampus.
Salah satu tuntutan pada aksi unjuk rasa ini berisi tentang transparasi aturan regulasi anggaran praktikum. Massa menuntut setiap fakultas untuk memiliki infrastruktur penunjang akademik seperti laboratorium untuk praktikum, karena selama ini mahasiswa telah dibebankan biaya praktikum.
Salah satu peserta aksi, Abdul Majid Gofar mengatakan sebagian fakultas memang sudah memiliki laboratorium untuk praktikum tetapi menurutnya hal itu pun masih meninggalkan masalah. Seperti kasus salah seorang pimpinan laboratorium salah satu fakultas yang mengkomersialkan penggunaan laboratorium dengan biaya hitungan per jam.
“Tidak ada legitimasi berbentuk surat edaran dari pihak terkait. Seluruh mahasiswa di UIN harus tau ketimpangan ini. Kan alokasi dana untuk praktikum sudah jelas,” ujarnya, Kamis (31/03)
Masalah lain yang mendapat perhatian dari RSU adalah tentang pengelolaan perpustakaan yang tidak mempunyai sumber buku memadai.
“Referensi bacaan tidak lengkap. Saya kira dana untuk pengadaan buku sudah jelas. Seringkali kita harus mencari buku referensi hingga ke luar kampus,” tambah Abdul Majid.
Namun hingga aksi ini berakhir, pihak rektorat tidak ada yang turun menemui massa untuk melakukan audiensi sesuai yang diharapkan. Massa aksi unjuk rasa pun membubarkan diri dan berjanji akan melaksanakan aksi serupa jika masih tidak ada tanggapan dari pihak rektorat..