Recent Posts

Wednesday, 18 May 2016

Unknown

Menteri Agama Hadiri Dies Natalis ke-48 UIN Bandung

Menteri Agama (tengah), Rektor UIN Bandung (kiri), Ketua Senat (kanan), beserta jajaran anggota Senat menghadiri Sidang Senat Terbuka di Aula Multipurpose, Jum’at (08-04-2016). Sidang Senat Terbuka ini merupakan rangkaian acara puncak Dies Natalis ke 48 UIN Bandung. 

BANDUNG – Puncak acara Dies Natalis ke-48 UIN Bandung diisi oleh Sidang Senat Terbuka di Aula Multipurpose, Jumat (08/04/2016). Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin. Dalam acara Sidang Senat Terbuka tersebut, hadir pula Rektor UIN Bandung Mahmud, Ketua Senat Universitas beserta anggotanya.

Rektor UIN Bandung Mahmud  berujar setelah perubahan nama dari IAIN menjadi UIN pada tanggal 10 Oktober 2005, UIN Bandung  tengah menyejajarkan diri dengan perguruan tinggi lain, baik di level Nasional maupun Internasional demi mencapai cita-citanya menjadi Universitas Islam Negeri yang unggul dan kompetitif di ASEAN pada tahun 2025.

“Kondisi UIN Bandung sekarang menurut saya cenderung lebih baik. Ke depan kita berharap bahwa UIN Bandung bukan sekedar ada, tetapi terus mengada,” ujar Mahmud dalam sambutan pada Dies Natalis pertama di kepemimpinannya, Jum’at (08/04/2016).

Selain itu, Mahmud memaparkan ada tiga isu strategis yang sedang digarap UIN Bandung yaitu membangun infrasruktur modern, meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan melestarikan nilai-nilai filosofis wahyu ilmu dalam bingkai akhlak al karimah.

“Untuk itu, dukungan dari semua pihak sangat kami nantikan. Kami ini tidak ada apa-apanya jika belum melibatkan semua sivitas akademik menjadi kita yang sama-sama merasa sebagai bagian dari UIN Bandung,” harap Mahmud.

Menegaskan harapan Rektor, Lukman Hakim Saifuddin mengatakan untuk bisa sejajar dengan universitas lain, UIN Bandung perlu mengembangkan Ilmu Sains dan Teknologi selain dari Ilmu Agama dan Sosial.

“Perbedaan UIN dengan Universitas lain adalah komitmennya mengembangkan Fakultas Agama yang telah menjadi trademark sejak memiliki nama IAIN. Tetapi tak boleh jadi universitas yang gagal dalam mengembangkan ilmu sains dan teknologi juga” ujar Lukman.